Israel Umumkan Pembunuhan Penerus Pemimpin Hizbullah, Perang Semakin Intens

by -1 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (8/10/2024) waktu setempat mengumumkan bahwa serangan udara Israel telah menewaskan dua penerus pemimpin Hizbullah yang telah gugur. Hal itu terjadi di tengah peningkatan ofensif militer Israel terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut, dengan pengiriman divisi tentara keempat ke Lebanon selatan.

Netanyahu membuat pernyataan ini melalui sebuah video yang dirilis oleh kantornya beberapa jam setelah wakil pemimpin Hizbullah menyiratkan kemungkinan pembicaraan untuk gencatan senjata.

“Mencurigaku, kami telah melemahkan kemampuan Hizbullah. Kami telah menewaskan ribuan teroris, termasuk (Hassan) Nasrallah sendiri, penerus Nasrallah, dan penerus dari penerusnya,” kata Netanyahu, tanpa menyebut nama penerus tersebut secara spesifik, sebagaimana dilansir Reuters.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan bahwa Hashem Safieddine, orang yang diperkirakan akan menggantikan Nasrallah, kemungkinan besar sudah “dihilangkan”. Namun, belum jelas siapa yang dimaksud Netanyahu dengan “pengganti dari pengganti”.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari menambahkan bahwa Safieddine diketahui berada di markas intelijen Hizbullah ketika serangan udara dilancarkan, dan statusnya masih “diperiksa”.

Safieddine belum muncul di hadapan publik sejak serangan udara itu, yang merupakan bagian dari eskalasi ofensif Israel setelah setahun bentrokan perbatasan dengan Hizbullah. Kelompok ini merupakan kekuatan proksi Iran yang paling bersenjata di Timur Tengah dan telah memberikan dukungan kepada militan Palestina yang berperang melawan Israel di Gaza.

“Saat ini, Hizbullah lebih lemah dari sebelumnya selama bertahun-tahun,” tambah Netanyahu.

Militer Israel menyatakan pada Selasa bahwa serangan udara yang menghancurkan instalasi bawah tanah Hizbullah di Lebanon selatan dalam 24 jam terakhir telah menewaskan setidaknya 50 pejuang, termasuk enam komandan sektor dan pejabat regional.

Tensi regional yang memanas akibat serangan oleh kelompok bersenjata Palestina, Hamas, dari Gaza terhadap Israel selatan setahun lalu, makin meningkat dalam beberapa minggu terakhir hingga merembet ke Lebanon.

Pada 1 Oktober, Iran, sponsor Hizbullah dan Hamas, meluncurkan ratusan rudal ke arah Israel. Pada Selasa, Iran memperingatkan Israel agar tidak melanjutkan ancamannya untuk membalas serangan tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran menyatakan bahwa serangan terhadap infrastruktur Iran akan dibalas, sementara seorang pejabat senior Iran memperingatkan negara-negara Teluk bahwa mereka juga akan mendapat respons jika mengizinkan wilayah udara mereka digunakan untuk menyerang Iran.

Negara-negara Barat sedang mencari solusi diplomatik karena khawatir konflik ini dapat mengguncang kawasan Timur Tengah yang kaya akan minyak.