Presiden Prabowo Subianto berencana menghapus utang dari 5-6 juta petani dan nelayan yang tidak mampu membayar utang mereka. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan bahwa regulasi tersebut akan berbentuk Peraturan Presiden dan akan segera ditandatangani dalam waktu dekat.
Hashim menyebut bahwa Prabowo akan menandatangani Perpres pemutihan minggu depan, yang telah disiapkan oleh Menteri Hukum, Supratman, sesuai dengan Undang-Undang. Hal ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi 5-6 juta orang beserta keluarganya untuk memulai hidup baru, dan mereka dapat mengakses kredit dari lembaga keuangan tanpa masalah SLIK di OJK.
Sebelumnya, Prabowo telah diberi laporan oleh Hashim mengenai kondisi para petani dan nelayan yang kesulitan dalam mendapatkan pinjaman untuk usaha mereka. Hal ini dianggap sebagai langkah dalam mengentaskan kemiskinan, sehingga 6 juta debitur beserta keluarga dapat merasakan dampak positifnya dengan dapat mengakses kredit dari bank.
Hashim juga menyampaikan bahwa jutaan petani dan nelayan masih terbebani oleh hutang lama, seperti hutang krisis moneter 1998 dan lainnya. Sebanyak 5-6 juta petani dan nelayan terpaksa berutang kepada rentenir karena tidak dapat mengakses kredit dari perbankan.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para petani dan nelayan dalam mengembangkan usaha mereka dan tidak tergantung pada pinjol atau rentenir.
