Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat komitmennya untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman bagi seluruh pekerjanya, termasuk awak kapal yang bertugas di armada perusahaan. Direktur Armada PIS, M. Irfan Zainul Fikri, menggarisbawahi pentingnya kesehatan mental bagi awak kapal dan hubungannya dengan kinerja di lapangan. Gangguan kesehatan mental tidak hanya memengaruhi individu itu sendiri, tetapi juga dapat berdampak negatif pada pengambilan keputusan yang kritis, terutama dalam situasi darurat di laut.
Studi yang dilakukan oleh Universitas Yale dan International Transport Workers’ Federation (ITF) Seafarers’ Trust menunjukkan bahwa pelaut dan awak kapal memiliki tingkat kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan mental dibandingkan dengan pekerja di sektor lain. Faktor-faktor seperti tuntutan pekerjaan yang intens dan isolasi dari keluarga dan orang terdekat menjadi penyebab utama gangguan kesehatan mental tersebut.
Gangguan kesehatan mental yang paling umum dialami oleh awak kapal adalah kecemasan akut dan depresi. Oleh karena itu, PIS berkolaborasi dengan ITF dan Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) untuk meningkatkan kesehatan mental para pelaut di lapangan dengan program-program pelatihan dan dukungan psikososial yang komprehensif. Kerjasama ini juga merupakan upaya ITF dalam memperjuangkan kesejahteraan pelaut secara global.
Tak hanya itu, PIS juga mengadakan pelatihan First Responder for Mental Health bagi awak kapal dari berbagai level. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar dalam menangani gangguan kesehatan mental di atas kapal. Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kualitas kerja para pelaut, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, nyaman, dan berkelanjutan untuk awak kapal.