Prioritas Pemerintah: AI dan Sektor Terobosan

by -9 Views

Indonesia sedang mengalami momentum penting dalam pengadopsian kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) guna maksimalkan potensi ekonomi nasional dari teknologi ini. Menurut laporan PricewaterhouseCoopers (PwC) tahun 2023, AI diperkirakan akan memberikan kontribusi hingga USD1 triliun atau sekitar Rp16 kuadriliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di kawasan ASEAN pada tahun 2030. AI merupakan teknologi di bidang ilmu komputer yang mampu memecahkan masalah dengan kecerdasan yang diklaim setara dengan kemampuan kognitif manusia. Teknologi AI membantu dalam berbagai bidang pekerjaan, baik yang sederhana maupun rumit.

Untuk mempercepat transformasi ekonomi digital berbasis AI, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, telah menetapkan lima sektor utama sebagai fokus pengembangan kecerdasan buatan nasional, yaitu layanan kesehatan, reformasi birokrasi, peningkatan keterampilan digital, pengembangan kota cerdas, dan ketahanan pangan. Prioritas pemerintah dalam pengembangan AI meliputi beberapa sektor tersebut.

Pemerintah menetapkan lima prioritas strategi dalam pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) nasional. Pertama, AI digunakan dalam layanan kesehatan untuk meningkatkan akses dan akurasi diagnosis. Kedua, AI digunakan dalam reformasi birokrasi untuk mengolah data guna mengurangi waktu dan biaya operasional. Ketiga, AI diterapkan dalam pendidikan untuk meningkatkan keterampilan digital masyarakat. Keempat, AI dimanfaatkan dalam pengembangan kota cerdas untuk mengelola lalu lintas dan mobilitas perkotaan. Kelima, AI digunakan dalam keamanan pangan untuk optimalisasi pertanian dan kelangsungan pasokan pangan nasional.

Segala upaya ini bertujuan untuk menghadirkan manfaat teknologi AI secara luas dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat. Diharapkan adopsi AI ini akan membawa Indonesia menuju masa depan digital yang lebih maju dan berdaya saing tinggi.

Pewarta: Allisa Luthfia. Editor: Suryanto. Copyright © ANTARA 2025.

Source link