Beberapa ahli rudal Rusia senior diam-diam telah melakukan kunjungan ke Iran selama setahun terakhir, terutama karena hubungan antara Teheran dan Israel semakin memanas. Tujuh spesialis senjata Rusia ini melakukan perjalanan dari Moskow ke Teheran dengan dua penerbangan pada April dan September tahun lalu. Mereka memiliki latar belakang militer senior, dengan pangkat kolonel dan letnan kolonel.
Informasi tentang perjalanan ini diungkap oleh sekelompok peretas aktivis yang menentang Pemerintah Iran, yang mengungkapkan bahwa tujuh ahli tersebut memiliki status VIP. Beberapa di antara mereka bekerja dalam bidang pertahanan dan bahkan telah melakukan kunjungan ke lokasi produksi rudal Iran, termasuk fasilitas bawah tanah.
Pada saat yang genting bagi Iran, di tengah pertempuran dengan Israel, para ahli Rusia ini juga diketahui telah mengunjungi pangkalan rudal Iran. Sementara itu, Israel sendiri dikabarkan bersiap untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, dengan dukungan dari Presiden AS Donald Trump. Iran, yang merupakan rival utama Israel, telah memberikan dukungan pada milisi di Timur Tengah yang menentang Tel Aviv.
Trump sendiri telah menerapkan tekanan maksimum terhadap Iran untuk menghentikan program persenjataan nuklir. Walaupun Trump membuka peluang untuk kesepakatan dengan Iran, pemerintahan Iran masih menunjukkan penolakan terhadap proposal penawaran tersebut. Sebagai gantinya, kedua pihak terus bersitegang dalam isu persenjataan dan hubungan politik mereka.