Rekor PMI Manufaktur RI Teratas: Kemenkeu Beri Tanggapan

by -5 Views

PMI Manufaktur Indonesia mencapai level tertinggi dalam 11 bulan terakhir pada Februari 2025, dengan nilai 53,6 dari sebelumnya 51,9. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai yang tertinggi kedua setelah India dalam tingkat PMI Manufaktur secara global. Peningkatan ini disebabkan oleh lonjakan pesanan baru, peningkatan produksi, dan aktivitas pembelian yang lebih baik.

Pemerintah Indonesia optimis dengan capaian tersebut, meskipun dalam situasi ekonomi global yang penuh tantangan. Keberhasilan ini memberikan harapan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Indikator lain seperti IKK dan IPR menunjukkan ketahanan konsumsi domestik di tengah tantangan global, dengan indeks kepuasan konsumen di level 127,2 dan Indeks Penjualan Ritel tumbuh 0,4% pada periode yang sama.

Meskipun sebagian besar negara masih mengalami zona kontraksi, Indonesia dan negara mitra dagang utamanya seperti Amerika Serikat, China, dan India, mencatatkan ekspansi dalam PMI. Namun, ketidakpastian ekonomi global dan geopolitik tetap menjadi faktor yang harus diwaspadai.

Pada Februari 2025, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,09%, sebagian besar dipengaruhi oleh program diskon tarif listrik. Program ini merupakan bagian dari serangkaian kebijakan stimulus ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat. Meskipun demikian, tren deflasi komponen Administered Price masih terjadi di Februari, sementara inflasi tercatat pada tarif air minum PAM dan rokok.

Pemerintah berkomitmen untuk menjaga keterjangkauan harga pangan di masa Ramadan dengan berbagai kebijakan seperti operasi pasar dan pasar murah. Insentif juga diberikan untuk meningkatkan daya beli masyarakat, seperti diskon tarif tol dan tiket pesawat menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Kebijakan ini diharapkan memberikan kemudahan bagi masyarakat merayakan Idulfitri dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Source link