Manfaat Daun Jepang-Belanda yang Tak Ternilai

by -8 Views

Daun jeruk telah menjadi bahan yang umum digunakan dalam masakan Indonesia, terutama rendang. Namun, permintaan untuk daun jeruk tidak hanya berasal dari dalam negeri, tapi juga dari negara lain. Meskipun permintaan tetap tinggi, ekspor daun jeruk Indonesia mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun lalu, ekspor daun jeruk mencapai US$3,26 juta atau sekitar Rp 53 miliar, menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$4,10 juta, bahkan jauh di bawah tahun 2019 sebesar US$4,78 juta.

Negara-negara tujuan utama ekspor daun jeruk dari Indonesia adalah Malaysia dan Jepang. Malaysia menjadi pasar terbesar karena kebutuhan industri kuliner dan makanan olahan, sedangkan Jepang menggunakan daun jeruk untuk produk makanan sehat, farmasi, teh, dan minyak esensial. Meskipun terdapat pesaing dari negara lain seperti Thailand dan Vietnam, namun daun jeruk Indonesia tetap memiliki daya saing yang kuat.

Tren fluktuasi dalam ekspor daun jeruk selama lima tahun terakhir dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pandemi Covid-19 dan kondisi cuaca. Pandemi telah mengganggu distribusi global dan meningkatkan biaya logistik. Selain itu, standar tinggi terkait residu pestisida dan kualitas produk di Uni Eropa dan Jepang membuat para eksportir harus memenuhi syarat-syarat yang ketat.

Untuk tetap bersaing dan meningkatkan pangsa pasar di pasar global, Indonesia perlu mengembangkan strategi yang meliputi peningkatan kualitas, efisiensi rantai pasok, serta diversifikasi pasar ekspor. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya bisa bergantung pada negara pembeli daun jeruk di masa depan.

Source link