Banjir besar melanda Kota Pelabuhan Bahia Blanca, Argentina pada Jumat (7/3/2025) akibat hujan lebat yang terus-menerus selama delapan jam. Menurut laporan AFP, banjir tersebut merusak rumah-rumah, rumah sakit, dan jalan. Pejabat setempat bahkan harus memutuskan aliran listrik akibat bencana ini.
Hingga saat artikel ini ditulis, setidaknya sepuluh orang dilaporkan tewas dan lebih dari seribu orang dievakuasi. Walikota Federico Susbielles menyatakan bahwa sekitar 1.321 orang telah dievakuasi ke tempat yang aman, yang berjarak sekitar 600 kilometer dari ibu kota Buenos Aires. Pemerintah nasional telah mengesahkan bantuan darurat sebesar 10 miliar peso untuk membantu korban banjir.
Kota Pelabuhan Bahia Blanca menerima curah hujan lebih dari 400 milimeter dalam waktu singkat, setara dengan curah hujan normal selama setahun penuh. Hal ini menjadikan banjir tersebut sebagai yang terbesar dalam sejarah kota, bahkan lebih besar dari badai pada tahun 1930. Pemerintah Provinsi bersama dengan penjaga pantai telah mengirimkan bantuan seperti helikopter, kano, dan ambulans untuk membantu evakuasi dan penyelamatan korban.
Kota ini masih dalam kewaspadaan terhadap potensi badai baru. Beberapa rumah sakit, termasuk rumah sakit perawatan intensif Jose Penna, terendam banjir sehingga memaksa evakuasi darurat pasien dan staf. Masyarakat setempat pun bersatu dalam membantu sesama, seperti yang terlihat dari upaya penyelamatan yang dilakukan Flavia Viera Romero untuk menyelamatkan anak-anaknya dari banjir.
Kondisi ini masih terpantau oleh badan meteorologi setempat untuk mengantisipasi bencana lebih lanjut. Banjir besar ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat Argentina akan pentingnya gotong royong dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.