BNPB Warning: 155 Rumah Terendam Banjir Akibat Cuaca Ekstrem di Sukabumi

by -9 Views

Potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir dan longsor masih menjadi ancaman serius bagi sejumlah wilayah di Indonesia. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, meminta Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di wilayah tersebut. Hal ini disampaikan setelah melakukan peninjauan di Kecamatan Simpenan dan Pelabuhan Ratu pada Sabtu (8/3) yang lalu.

Menyadari ancaman potensi cuaca ekstrem, Suharyanto mengungkapkan bahwa periode 10-20 Maret 2025 dapat menjadi momen yang perlu diwaspadai. Dalam upaya mengantisipasi potensi bencana banjir dan longsor, operasi modifikasi cuaca (OMC) diharapkan bisa dilakukan sejak dini di Sukabumi agar kejadian bansor tidak terulang.

Dalam keterangan resmi yang diterima oleh CNBC Indonesia pada Minggu (9/3/2024), Suharyanto menyampaikan bahwa 4 pesawat siap disiagakan untuk melakukan OMC di wilayah Jabodetabek. Jika Bupati Sukabumi, Asep Japar, meminta, Suharyanto akan berdiskusi dengan BMKG untuk menganalisis wilayah Sukabumi secara khusus guna menentukan area yang berpotensi terdampak.

Selain peringatan tentang potensi cuaca ekstrem, Suharyanto memberikan beberapa masukan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi terkait penanganan bencana bansor. Pemerintah pusat pun berkomitmen untuk membantu pemda Sukabumi pasca-bencana bansor dengan operasi pencarian dan pertolongan yang terus dilakukan oleh tim gabungan di lapangan yang dipimpin oleh Basarnas.

Selama 7 hari, operasi pencarian dan pertolongan akan terus dilakukan, namun apabila ada permintaan dari warga, operasi ini dapat diperpanjang. Kepala BNPB juga meminta pihak Kodim untuk berkomunikasi dengan warga yang memiliki anggota keluarga yang masih hilang.

Berpindah ke tahap pemulihan, BNPB menginstruksikan pemda Sukabumi untuk mendata jumlah keluarga yang rumahnya rusak akibat bencana ini. Bagi yang perlu direlokasi, pemda diharapkan dapat berkomunikasi dengan warga terkait relokasi ini. Selain itu, bantuan stimulan akan diberikan kepada keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan sedang hingga ringan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengenai infrastruktur, seperti jembatan Cidadap yang menghubungkan Desa Cidadap dan Loji, Suharyanto menyatakan bahwa jembatan darurat akan dibangun terlebih dahulu sebelum jembatan permanen dibangun oleh Kementerian PU setelah lebaran. Data terakhir yang diperoleh BNPB mencatat bahwa sebanyak 155 rumah terdampak banjir, 1 rumah rusak berat, dan beberapa unit jembatan serta rumah juga mengalami kerusakan akibat bansor tersebut.

Dalam upaya penanganan darurat bansor di Sukabumi, Kepala BNPB menugaskan pejabat dan personel untuk memberikan pendampingan kepada BPBD setempat dalam rangka membantu proses penanganan bencana di lapangan. Semua hal tersebut menunjukkan bahwa koordinasi dan tindakan cepat dari pemerintah dan berbagai instansi terkait sangat diperlukan dalam menghadapi bencana alam seperti bansor.

Source link