Reformasi Intelijen Indonesia: Penguatan dalam Tata Kelola dan Pengawasan
Dalam rangka memperkuat Reformasi Intelijen Indonesia, terdapat dua tantangan utama yang harus diatasi: manajemen sumber daya manusia dan mekanisme pengawasan. Aditya Batara Gunawan, Ketua Program Studi Ilmu Politik Universitas Bakrie, menyoroti hal tersebut dalam diskusi “Dinamika Reformasi dan Tata Kelola Intelijen” di Kampus Universitas Bakrie, Rasuna Said, Jakarta.
Reformasi Intelijen Indonesia harus memfokuskan pada pengelolaan sumber daya manusia sebagai bagian penting dari transformasi. Profesionalisme yang tinggi serta adaptasi terhadap kemajuan teknologi informasi menjadi kunci untuk menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks. Menurut Mayjen TNI (Purn) Dr. Rodon Pedrason, Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara periode 2017-2020, lembaga intelijen perlu menjadi lebih akademis dan adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis. Hal ini tercermin dalam penambahan kedeputian baru seperti siber serta komunikasi dan informasi di Badan Intelijen Negara (BIN), sebagai upaya positif untuk mengatasi tantangan tersebut.
Tidak hanya itu, penyediaan teknologi intelijen yang mandiri dengan menggunakan produk dalam negeri juga menjadi aspek krusial dalam proses reformasi Intelijen Indonesia. Diyauddin, Analis Utama Maha Data Lab 45, menegaskan bahwa terlalu bergantung pada teknologi asing dapat membuka peluang kerentanan keamanan. Oleh karena itu, pengembangan teknologi intelijen yang independen dan sesuai dengan kebutuhan nasional harus diperhatikan dengan serius.
Reformasi Intelijen Indonesia harus terus beradaptasi dan meningkatkan profesionalisme dalam menghadapi tantangan global dan domestik yang semakin rumit. Manajemen sumber daya manusia yang efektif, mekanisme pengawasan yang transparan, serta penguatan teknologi intelijen dalam negeri merupakan langkah-langkah strategis yang harus ditempuh untuk menjamin keamanan dan kedaulatan negara.
Sumber: Reformasi Intelijen Indonesia: Tantangan Dalam Tata Kelola Dan Pengawasan
Sumber: Dinamika Reformasi Dan Tata Kelola Intelijen, Ini Tantangannya