Sebuah kesalahan fatal dalam komunikasi internal pemerintahan Trump mengungkap rencana serangan militer AS terhadap kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman. Kesalahan ini terjadi saat rencana tersebut tidak sengaja dibagikan dalam grup pesan yang ternyata diikuti oleh seorang jurnalis. Hal ini memicu kritik tajam dari anggota parlemen Demokrat dan dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap keamanan nasional AS, serta kemungkinan pelanggaran hukum federal terkait pengelolaan informasi rahasia.
Presiden Trump pada awalnya mengklaim tidak mengetahui insiden tersebut ketika ditanya oleh wartawan, namun seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengonfirmasi bahwa Trump telah diberi penjelasan mengenai hal tersebut. Para anggota Kongres Demokrat menyerukan investigasi mendalam untuk mengidentifikasi penyebab kebocoran informasi dan menuntut tanggung jawab dari mereka yang terlibat.
Dalam percakapan yang bocor, pejabat dalam grup tersebut mendiskusikan apakah AS seharusnya melakukan serangan terhadap Houthi. Ada kekhawatiran terhadap kemungkinan pelanggaran undang-undang terkait penyalahgunaan informasi rahasia yang tidak tepat, terutama karena pesan tersebut dikirim melalui aplikasi Signal dan diatur untuk menghilang setelah jangka waktu tertentu.
Respons dari politisi Demokrat sangat keras terhadap insiden ini, mengecam penggunaan aplikasi Signal dalam diskusi isu keamanan nasional yang sangat sensitif. Meskipun demikian, Gedung Putih menegaskan bahwa insiden ini tidak akan berdampak pada komposisi tim keamanan nasional Trump, dengan Presiden Trump tetap mempercayai tim keamanannya. Senator Republik juga berencana untuk mengusut insiden ini lebih lanjut untuk mengetahui fakta sebenarnya dan mengambil langkah yang diperlukan.