Fenomena China: Pria Sisa Cari Istri dengan Bantuan Calo

by -10 Views

Penurunan drastis angka pernikahan terjadi di China pada tahun 2024, dengan penurunan hingga 1,5 juta pendaftaran pernikahan dalam setahun. Peneliti Studi Asia Timur Divisi Sejarah Universitas Lund, Ming Gao, mencatat bahwa pendaftaran pernikahan di seluruh negeri turun dari 7,7 juta menjadi 6,1 juta pada tahun 2024. Penyebab penurunan ini mulai dari tekanan ekonomi, perubahan sikap sosial terhadap pernikahan, hingga peningkatan tingkat pendidikan yang membuat wanita Tionghoa perkotaan semakin menentang ekspektasi gender tradisional.

Tak hanya itu, biaya hidup yang semakin tinggi juga menjadi faktor yang membuat sulit bagi banyak anak muda di China untuk menikah. Sementara itu, China juga berjuang mengatasi ketidakseimbangan gender yang sudah berlangsung lama yang dipicu oleh kebijakan satu anak dan preferensi budaya terhadap anak laki-laki. Maraknya pria yang sulit menemukan pasangan hidup telah membuka peluang bagi praktik pernikahan ilegal, termasuk pembelian pengantin asing, yang kerap melibatkan wanita dan anak perempuan dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

Terkait fenomena ini, Human Right Watch mencatat bahwa korban penipuan yang dijanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi di China seringkali menjadi mangsa calo yang menjual mereka dengan harga tinggi kepada pria China. Situasi ini menunjukkan betapa kompleksnya isu pernikahan di China dan dampak yang ditimbulkannya terhadap masyarakat setempat.

Source link