Cuaca ‘Neraka’ Akan Menerjang RI, Waktunya Bersiap!

by -13 Views

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan bahwa periode pasca lebaran akan menjadi bulan terpanas di Indonesia karena fenomena cuaca La Nina telah berakhir. Musim kemarau diprediksi akan normal setelah La Nina berakhir dan masuknya musim kemarau pada bulan April ini. Berdasarkan hasil monitoring indeks IOD dan ENSO, Dasarian I Maret 2025 menunjukkan IOD berada pada kategori Netral dengan indeks -0.31, sementara anomal SST di Nino 3.4 adalah 0.30. Dengan kondisi ini, ENSO Netral diprediksi akan tetap Netral hingga semester kedua tahun 2025.

Musim kemarau di Indonesia sudah dimulai secara bertahap mulai Maret hingga April mendatang. Beberapa wilayah di Indonesia akan terdampak, seperti Lampung bagian timur, pesisir utara Jawa bagian barat, pesisir Jawa Timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, mengimbau sektor pertanian untuk menyesuaikan jadwal tanam di wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau lebih awal atau lebih lambat. Hal ini mencakup pemilihan varietas tahan kekeringan, serta pengelolaan air yang optimal di daerah dengan musim kemarau lebih kering dari normal.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menyebut musim kemarau tahun ini dengan kondisi iklim normal, tanpa pengaruh kuat dari iklim laut ENSO dan IOD. Meskipun demikian, akan tetap ada hujan karena beberapa wilayah di Indonesia memiliki sifat musim kemarau di atas normal yang dapat menerima akumulasi curah hujan musiman yang lebih tinggi dari biasanya. Ardhasena menegaskan bahwa prediksi iklim tahun ini cenderung normal dan tidak sekering tahun 2023, dengan kondisi musim kemarau tahun 2025 mirip dengan tahun 2024. Oleh karena itu, perlu meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta mengoptimalkan produksi pertanian dengan memperluas lahan sawah di wilayah yang berpotensi musim kemarau lebih basah.

Source link