Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini melakukan wawancara dengan enam jurnalis senior di kediaman pribadinya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam wawancara tersebut, Prabowo menyoroti pentingnya mencapai swasembada pangan, energi, dan air sebagai kunci pembangunan ekonomi Indonesia. Pandangannya sejalan dengan prediksi PBB terkait masalah global saat ini yang fokus pada pangan, energi, dan air.
Menurut Prabowo, untuk mencapai swasembada pangan, efisiensi dalam semua aspek pertanian sangat penting. Pemerintah perlu memperhatikan kebutuhan petani untuk memastikan produksi pertanian berjalan lancar. Prabowo juga menekankan pentingnya membuat profesi petani lebih menarik bagi generasi masa depan, karena banyak anak petani yang enggan melanjutkan profesi orang tuanya akibat asumsi bahwa menjadi petani berarti hidup sulit dan miskin.
Dalam observasinya, Prabowo menyatakan bahwa keberhasilan sebuah negara seringkali ditandai dengan pertanian yang kuat dan sukses. Oleh karena itu, slogan swasembada pangan sudah menjadi fokusnya sejak dilantik. Prabowo berharap untuk memperbaiki sistem distribusi pupuk dan harga pangan sehingga petani bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
Prabowo juga menyoroti fenomena dimana petani sering menjadi korban dari sistem yang tidak adil, dimana pengusaha membeli hasil panen petani dengan harga murah. Hal ini berdampak buruk pada motivasi petani untuk terus berproduksi. Sebagai presiden, Prabowo merasa bertanggung jawab untuk mengubah dinamika tersebut, dengan dukungan tim yang kompeten di sektor pangan.
Melalui langkah-langkah yang diambil, Prabowo bersyukur bahwa krisis beras yang dikhawatirkan di awal tahun 2025 berhasil diatasi dengan berbagai langkah yang telah ditempuh. Transformasi dalam sektor pangan menjadi prioritas utama bagi Prabowo dan pemerintahnya untuk memastikan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat Indonesia.