Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, memberikan tanggapan khusus terkait tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) kepada lebih dari 160 negara di dunia. Tarif timbal balik ini diberlakukan oleh Trump kepada negara-negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS. Lawrence Wong menyatakan bahwa perubahan ini akan berdampak merugikan bagi ekonomi Singapura dan merupakan penolakan terhadap kerangka kerja World Trade Organization (WTO). Meskipun Singapura memutuskan untuk tidak memberlakukan tarif balasan, potensi terjadinya perang dagang global besar-besaran semakin meningkat. Dampak dari tarif yang lebih tinggi dan ketidakpastian situasi perdagangan global dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, terutama bagi negara-negara kecil seperti Singapura yang sangat bergantung pada perdagangan internasional. Lawrence Wong menyebut bahwa ekonomi global akan mengalami dampak yang signifikan akibat keputusan AS ini, dan menyatakan bahwa Singapura berisiko terdesak, terpinggirkan, dan tertinggal dalam perdagangan internasional.
Kehadiran Akhir Era Perdagangan Bebas
