Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Indonesia tahun ini tidak akan melebihi batas yang telah ditetapkan. Beliau juga menyerukan kepada rakyat dan pelaku pasar untuk tetap tenang di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu. Sri Mulyani memastikan bahwa program-program prioritas Presiden yang termasuk dalam APBN sudah tercakup, seperti pembangunan desa dan koperasi desa, serta perhitungan penggunaan dividen Danantara. Target defisit APBN tahun 2025 dijaga agar tetap sekitar 2,5% terhadap PDB atau setara dengan Rp 616,2 triliun. Angka ini akan dipertahankan melalui belanja negara sebesar Rp 3.621,3 triliun dan pendapatan negara sebesar Rp 3.005,1 triliun.
Selain itu, Sri Mulyani juga memberikan komentar mengenai kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump kepada beberapa negara, termasuk Indonesia. Beliau menilai bahwa kebijakan tersebut lebih didasarkan pada kepentingan bisnis AS daripada landasan ekonomi yang sejati. Menurut Sri Mulyani, keputusan Trump tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menjaga keseimbangan perdagangan AS dengan negara lain, namun kurang memiliki landasan ekonomi yang kuat. Itulah sepenggal informasi mengenai sikap Menteri Keuangan terkait situasi APBN dan kebijakan ekonomi global masa kini.
