Hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki mengalami penguatan yang signifikan melalui kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Ankara. Pertemuan resmi antara Presiden Subianto dan Presiden Recep Tayyip Erdoğan di Istana Kepresidenan Turki menandai langkah nyata untuk memperluas kerja sama antara kedua negara. Bahkan, dalam pernyataan pers bersama setelah pertemuan, Presiden Subianto menegaskan bahwa pembicaraan dengan Presiden Erdoğan berlangsung hangat dan penuh semangat, membahas kerja sama di bidang pertahanan, ekonomi, dan pendidikan.
Tidak hanya itu, pertemuan tersebut juga menghasilkan penandatanganan tiga dokumen penting yang mencerminkan komitmen kuat Indonesia dan Turki dalam memperkuat kolaborasi di berbagai sektor. Kerja sama strategis antara kedua negara mencakup bidang penanggulangan bencana dan kedaruratan, komunikasi dan media, serta kebudayaan. Kolaborasi dalam penanggulangan bencana dianggap penting mengingat Indonesia dan Turki sama-sama rentan terhadap berbagai jenis bencana. Selain itu, kesepahaman di bidang komunikasi dan media diharapkan dapat memperkuat diplomasi publik dan menciptakan persepsi positif antara kedua negara. Sedangkan kerja sama di bidang kebudayaan akan memperluas pertukaran seni, tradisi, dan nilai budaya untuk mempererat hubungan antara masyarakat kedua negara.
Kerja sama strategis antara Indonesia dan Turki ini diapresiasi sebagai fondasi penting dalam meningkatkan hubungan kedua negara ke depan. Presiden Erdoğan juga menyatakan komitmen pemerintahannya untuk terus memperkuat hubungan di berbagai forum internasional seperti PBB, G20, D8, dan MIKTA. Turki juga menghargai sikap Indonesia terhadap isu Palestina. Dengan demikian, kerja sama ini bukan hanya menjadi momentum penting dalam hubungan bilateral, tetapi juga membuka peluang kolaborasi yang saling menguntungkan di berbagai sektor.
