Saat ini, perkembangan sistem telekomunikasi semakin melaju pesat dengan adanya teknologi eSIM (Embedded Subscriber Identity Module). eSIM merupakan bentuk SIM digital yang terintegrasi langsung ke dalam perangkat, tidak memerlukan kartu fisik untuk akses jaringan seluler, dan mendukung Internet of Things (IoT). Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah mengadopsi penggunaan eSIM sebagai langkah untuk meningkatkan keamanan data dan mencegah penyalahgunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan sistem verifikasi biometrik.
Salah satu operator yang telah mengadopsi layanan migrasi dari kartu SIM fisik ke eSIM adalah Telkomsel. Telkomsel menawarkan dua metode migrasi eSIM, yakni melalui situs web resmi Telkomsel atau langsung ke gerai GraPARI. Proses migrasi kartu SIM ke eSIM melalui Telkomsel dapat dilakukan secara online dengan mengunjungi situs resmi Telkomsel, memasukkan nomor telepon, verifikasi melalui kode OTP, mengisi data pribadi, melakukan pembayaran biaya layanan, menerima kode QR melalui email, dan mengaktifkannya pada perangkat.
Jika mengalami kendala selama proses migrasi, pengguna dapat mengunjungi GraPARI terdekat atau menghubungi layanan pelanggan Telkomsel. Selain itu, migrasi eSIM juga dapat dilakukan langsung di gerai GraPARI dengan membawa dokumen pendukung seperti KTP dan KK. Sebelum melakukan migrasi, pastikan perangkat Anda mendukung teknologi eSIM dan jaringan Telkomsel aktif. Proses migrasi ke eSIM akan menonaktifkan kartu SIM fisik dengan durasi beberapa menit, dan satu nomor hanya dapat di-migrasi ke eSIM satu kali dalam tiga bulan.
Dengan migrasi ke eSIM, pengguna dapat menikmati keamanan data dan kemudahan akses layanan operator seluler dalam era digital. Langkah ini menjadi solusi modern yang mendukung gaya hidup digital, memberikan kenyamanan dalam penggunaan perangkat seluler. Dengan demikian, pengguna dapat merasakan manfaat dan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi eSIM untuk mendukung kebutuhan komunikasi dan konektivitas.
