Pemerintah India mengumumkan serangkaian langkah untuk menurunkan hubungan dengan Pakistan setelah insiden penembakan massal di Kashmir. Dilansir Reuters, Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri, mengungkapkan bahwa serangan tersebut memicu pertemuan kabinet keamanan yang menghasilkan keputusan untuk bertindak tegas terhadap Pakistan. Sebagai langkah pertama, India akan menangguhkan perjanjian penting terkait pembagian air Sungai Indus antara kedua negara.
Selain itu, para penasihat pertahanan di komisi tinggi Pakistan di New Delhi dinyatakan sebagai persona non grata dan diminta untuk meninggalkan negara. Komisi tinggi India di Islamabad juga akan dikurangi kekuatannya. Pos pemeriksaan perbatasan utama antara kedua negara akan segera ditutup, dan warga negara Pakistan tidak akan diizinkan masuk India dengan visa khusus.
Insiden penembakan di lembah Baisaran, Pahalgam, Kashmir telah menewaskan 26 orang, termasuk 25 warga India dan satu warga Nepal, serta melukai 17 lainnya. Kelompok militan “Perlawanan Kashmir” mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut akibat ketidakpuasan terhadap “perubahan demografi” di wilayah tersebut. Meskipun Pakistan membantah mendukung kekerasan di Kashmir, India menyebut Perlawanan Kashmir adalah kedok bagi organisasi militan Pakistan seperti Lashkar-e-Taiba dan Hizbul Mujahideen.