Kematian mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Kenzha Erza Walewangko (22) masih menyisakan banyak misteri. Dua saksi, Eril dan Eliza Gilbert, mengungkap fakta baru dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI. Menurut Eril, situasi mulai memanas ketika Kenzha dan teman-temannya mabuk dan berteriak-teriak di kampus. Meskipun Eril tidak melihat secara langsung apakah Kenzha dipukuli atau tidak, Eliza mengaku melihat langsung aksi kekerasan yang dialami Kenzha. Tiga orang diduga pelaku kekerasan, yaitu Geri, Thomas, dan Elon, diketahui mendekati Kenzha dan memukulnya. Bahkan setelah diamankan, Kenzha tetap menjadi sasaran kekerasan. Eliza juga mencurigai adanya penghapusan bukti oleh pihak-pihak tertentu, yang mengindikasikan upaya untuk menyembunyikan kejadian tersebut. Meskipun Kapolres Metro Jakarta Timur membantah adanya pengeroyokan, investigasi tetap berlangsung dengan pemeriksaan terhadap 47 saksi yang terlibat dalam kasus ini. Tersaji informasi bahwa pihak yang diperiksa berasal dari berbagai pihak terkait, mulai dari mahasiswa, sekuriti, RS UKI, rektorat, keluarga korban, hingga penjual minuman alkohol. Penyelidikan ini bertujuan untuk mengungkap kebenaran di balik kematian tragis Kenzha Erza Walewangko demi keadilan yang seutuhnya.
Fakta Baru Kasus Kematian Mahasiswa UKI: Dua Saksi Berbicara
