![](https://cnnterkini.xyz/wp-content/uploads/2025/04/pelepasan-ekspor-baja-lapis-seng-galvanize-di-pelabuhan-tanjung-priok-jakarta-304-dok-pt-amns-174600.jpeg; charset="utf-8" "pelepasan-ekspor-baja-lapis-seng-galvanize-di-pelabuhan-tanjung-priok-jakarta-304-dok-pt-amns-174600.jpeg-charsetutf-8")
PT AM/NS Indonesia telah sukses melepas ekspor sebanyak 10.000 ton produk baja lapis Seng (Galvanize) ke pasar Amerika Serikat dengan nilai sekitar US$ 10 juta. Presiden Direktur PT AM/NS Indonesia, Murali Krishna Chunduru, menyatakan bahwa ekspor ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas bisnisnya di pasar internasional. Saat ini, Amerika Serikat dan Kanada menjadi pasar ekspor utama bagi produk galvanize PT AM/NS Indonesia, dengan target ekspor ke AS sebesar 5.000-6.000 ton per bulan dan ke Kanada sekitar 3.000-4.000 ton per kuartal. Perusahaan juga berencana untuk mengakses pasar baru seperti Eropa, Malaysia, dan Australia.
Di tengah kesuksesan ini, Murali mengungkapkan bahwa industri baja nasional masih menghadapi tantangan struktural, terutama terkait maraknya impor baja non-standar. Terkait kebijakan tarif masuk baja ke AS, produk baja dikenakan tarif flat sebesar 25% di bawah Section 232. Meskipun demikian, kondisi ini justru membuka peluang bagi PT AM/NS Indonesia karena beberapa negara pesaing dikenakan bea anti-dumping lebih tinggi.
Dengan pengalaman menjadi pemasok konsisten di pasar AS sejak 2004, PT AM/NS Indonesia optimistis untuk meningkatkan volume ekspornya. Perusahaan menargetkan penjualan sebanyak 300.000 ton tahun ini, tumbuh sekitar 8-9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perusahaan juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produknya guna memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional. Dengan inovasi dan standar manufaktur kelas dunia, diharapkan perusahaan dapat terus mempertahankan posisinya di pasar global.
