Hari Asma Sedunia: Pahami Gejala dan Cirinya

by -13 Views

Hari Asma Sedunia diperingati setiap tanggal 7 Mei sebagai pengingat bahwa asma bukanlah gangguan pernapasan biasa. Global Initiative for Asthma (GINA) menekankan pentingnya inhaler sebagai pengobatan utama agar dapat diakses oleh semua orang, tanpa terkecuali, untuk mengontrol gejala harian dan mencegah serangan asma yang berpotensi mematikan. Data dari GINA menunjukkan bahwa asma merupakan salah satu penyakit kronis tidak menular yang paling umum di dunia, dengan jumlah penderita mencapai lebih dari 260 juta orang dan menyebabkan lebih dari 450 ribu kematian setiap tahunnya. Kendala utama terletak pada ketersediaan dan harga obat inhaler, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Meskipun demikian, peringatan ini mengajak untuk lebih memahami asma agar penderita dapat hidup lebih nyaman dan aman.

Asma adalah kondisi kronis yang dapat mempengaruhi kualitas hidup tanpa penanganan yang tepat. Gejalanya termasuk batuk terus-menerus, sesak napas terutama saat beraktivitas, napas berbunyi seperti siulan, dan dada terasa berat atau tertekan. Gejala asma sering muncul ketika dipicu oleh faktor tertentu seperti tungau debu rumah, bulu hewan, perubahan cuaca, kelelahan fisik, obat-obatan, atau serbuk sari. Gejala seringkali memburuk pada malam hari atau menjelang pagi, kadang-kadang muncul berulang namun ada kalanya tidak ada keluhan sama sekali. Hal ini penting untuk diwaspadai, karena asma bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin, atau gaya hidup.

Peringatan Hari Asma Sedunia bukan hanya tentang meningkatkan kesadaran, tetapi juga memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk hidup sehat tanpa terbatas oleh masalah pernapasan. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami gejala, mengenali ciri khasnya, dan mengambil langkah yang tepat serta bijak dalam menghadapi kondisi ini.

Source link