Bagaimana Menggunakan Perplexity AI di WhatsApp: Panduan Praktis

by -11 Views

Perplexity AI, platform pencarian berbasis kecerdasan buatan (AI), sekarang dapat diakses langsung melalui aplikasi pesan WhatsApp. Dengan fitur ini, pengguna dapat dengan mudah dan praktis mendapatkan informasi dan jawaban atas pertanyaan mereka tanpa harus mengunduh aplikasi tambahan. CEO Perplexity AI, Aravind Srinivas, mengumumkan integrasi layanan ini melalui akun resmi X-nya, mengungkapkan bahwa pengguna dapat menikmati layanan Perplexity AI langsung dari WhatsApp, lengkap dengan fitur jawaban, sumber informasi, dan kemampuan menghasilkan gambar. Fitur baru juga akan segera hadir di masa mendatang.

Untuk menggunakan Perplexity AI melalui WhatsApp, pengguna hanya perlu menyimpan nomor resmi Perplexity AI di daftar kontak mereka, yaitu +1 (833) 436-3285. Setelah itu, mereka dapat memulai percakapan melalui WhatsApp seperti biasa. Perplexity AI akan merespons pertanyaan pengguna dengan cara yang mirip dengan chatbot, namun dengan kemampuan memberikan jawaban informatif yang didukung oleh sumber-sumber terpercaya. Layanan ini bersifat global dan tidak terbatas wilayah, sehingga pengguna di Indonesia pun dapat menggunakannya. Seluruh komunikasi melalui WhatsApp juga terenkripsi end-to-end untuk menjaga privasi pengguna selama berinteraksi.

Perplexity AI merupakan mesin pencari berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk memberikan jawaban akurat dan mendalam atas pertanyaan pengguna. Berbeda dengan mesin pencari konvensional, Perplexity AI tidak hanya menampilkan tautan, tetapi juga merangkum informasi dari berbagai sumber tepercaya dan menyajikannya dalam bentuk narasi yang mudah dipahami. Secara teknis, “perplexity” dalam pemrosesan bahasa alami (NLP) digunakan untuk mengukur kemampuan model bahasa dalam memprediksi teks. Dengan tujuan menangani pertanyaan yang kompleks dan membingungkan, Perplexity AI hadir dengan pendekatan yang lebih informatif.

Meskipun sama-sama berbasis AI, Perplexity AI dan ChatGPT memiliki perbedaan mendasar. ChatGPT, yang dikembangkan oleh OpenAI, menggunakan model bahasa generatif untuk menghasilkan teks dalam bentuk percakapan yang koheren dan fleksibel. Sementara Perplexity AI lebih fokus pada penyediaan informasi yang kaya dan terpercaya, menampilkan sumber asli serta perspektif yang beragam dalam setiap jawabannya, sehingga lebih cocok digunakan untuk pencarian informasi atau riset ringan.

Meskipun Perplexity AI menawarkan kemudahan dan kecepatan dalam pencarian informasi, beberapa pihak mengkhawatirkan praktik pengumpulan data oleh platform ini. Sejumlah kekhawatiran termasuk pengembangan browser untuk melacak aktivitas pengguna guna menayangkan iklan yang relevan. Hal ini memunculkan kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan data pribadi. Pengguna yang peduli akan privasi dan memiliki preferensi teknis dapat mempertimbangkan alternatif lain seperti ChatGPT, Claude, atau Meta AI.

WhatsApp dianggap sebagai platform AI yang potensial, terutama di negara berkembang di mana aktivitas digital sebagian besar dilakukan melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp. Dengan berbagai pilihan yang tersedia, pengguna sekarang memiliki kebebasan untuk memilih model AI yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka, baik melalui WhatsApp maupun platform lainnya.

Source link