Presiden Prabowo Subianto telah mengungkapkan bahwa program penghematan yang diterapkan telah memungkinkan pelaksanaan program strategis seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat terlaksana. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Prabowo menyoroti kehati-hatian dalam pengelolaan manajemen ekonomi yang telah memungkinkan penghematan besar-besaran ini dan menjadikan pelaksanaan program strategis menjadi kenyataan.
Prabowo juga memberikan apresiasi terhadap program MBG yang telah berlangsung sejak 6 Januari 2025 hingga saat ini. Jumlah titik pemberian program ini terus bertambah, mencapai 1.286 titik dengan total penerima manfaat sebanyak 3,4 juta orang. Rencananya, jumlah penerima manfaat program MBG akan terus bertambah hingga akhir November menjadi 82.9 juta penerima manfaat.
Selain itu, Prabowo juga menekankan bahwa pengelolaan ekonomi Indonesia dilakukan secara hati-hati, dengan contoh rasio utang Indonesia yang menjadi salah satu yang terendah di dunia dan defisit APBN RI yang tetap di bawah 3%. Prabowo juga membandingkan dengan ketentuan Maastricht Treaty yang mengatur negara-negara Eropa untuk menjaga defisit fiskal di bawah 3%, namun Indonesia telah berhasil menjaga defisit di angka 2,5% dari GDP.
Dengan upaya penghematan dan pengelolaan ekonomi yang hati-hati, Prabowo optimis bahwa program strategis seperti MBG dapat terus berjalan dengan sukses. Selain itu, hal ini juga mencerminkan komitmen Indonesia untuk menjaga keberlanjutan ekonomi negara secara bertanggung jawab.