Perang Saudara di Kota Ini Menciptakan Neraka: Kisah Mengerikan

by -11 Views

Ketegangan di Port Sudan mencapai titik puncak setelah serangan drone mengguncang bandara dan markas militer, menandai hari ketiga berturut-turut Kota ini sebelumnya dianggap sebagai tempat perlindungan aman bagi ratusan ribu pengungsi. Namun, kini telah berubah menjadi zona konflik aktif.

Serangan drone telah memaksa penghentian sementara seluruh penerbangan di bandara utama Sudan. Serangan juga menargetkan markas besar tentara di pusat kota serta sebuah hotel terdekat. Lokasi serangan ini dekat dengan kediaman Panglima Angkatan Bersenjata Abdel Fattah al-Burhan, yang terlibat dalam perang sengit melawan mantan wakilnya.

Sementara itu, serangan terdengar dari arah pelabuhan dan depot bahan bakar di bagian selatan kota. Depot bahan bakar di dekat pelabuhan selatan menjadi salah satu sasaran, yang kini menjadi pusat aktivitas kemanusiaan.

Port Sudan kini menjadi jalur utama bantuan kemanusiaan ke Sudan, di mana PBB telah menetapkan krisis kelaparan yang mengancam jutaan orang. RSF menggunakan serangan drone untuk menunjukkan jangkauan operasional mereka dan mengganggu logistik pasukan pemerintah. Pasukan paramiliter ini diduga menggunakan drone canggih yang kemungkinan dipasok oleh Uni Emirat Arab.

Perang yang berlangsung selama 2 tahun antara militer dan RSF telah memakan korban, memaksa jutaan orang mengungsi. Konflik ini membagi wilayah Sudan secara de facto. ICJ menolak gugatan Sudan terhadap Uni Emirat Arab terkait genosida. Meskipun demikian, Sudan menyatakan menghormati putusan tersebut.

Source link