Perang antara India dan Pakistan atas wilayah Kashmir membawa peluang bagi China. Negara tersebut dapat memanfaatkan informasi penting dari jet tempur dan senjata lain yang dipasok ke Pakistan. Analis keamanan menilai bahwa China dapat unggul dalam persaingannya dengan India berkat modernisasi militer yang memungkinkan mereka untuk mendeteksi gerak-gerik India secara mendalam.
Dalam konflik terkini, jet tempur J-10 buatan China yang digunakan oleh Pakistan berhasil menembak jatuh beberapa pesawat militer India, termasuk salah satunya yang merupakan jet tempur Rafale buatan Prancis. Informasi mengenai kinerja pilot, jet tempur, dan rudal udara-ke-udara yang diperoleh dalam pertempuran tersebut sangat berharga bagi militer di seluruh dunia, termasuk India dan China.
India dan China, yang dianggap sebagai rival strategis jangka panjang, terus memperebutkan wilayah perbatasan Himalaya. Meskipun terdapat gesekan dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara telah mencapai kesepakatan untuk memperkuat fasilitas dan kemampuan militer di perbatasan mereka. Namun, China memiliki kekuatan pengintaian dan intelijen yang kuat, dengan 267 satelit yang dapat memantau informasi militer regional, termasuk India.
Meskipun Pakistan memiliki hubungan strategis dengan China, India tidak menganggapnya sebagai perhatian utama. Diplomat India di Inggris menegaskan bahwa hubungan China dengan Pakistan tidak mempengaruhi kebijakan luar negeri India. Sejauh ini, Pakistan telah menjalin kemitraan yang erat dengan China, sementara India masih merahasiakan sikapnya terkait hal ini. Itu adalah gambaran dari dinamika politik dan militer di kawasan Asia Selatan yang terus berkembang dan mempengaruhi hubungan antara ketiga negara tersebut.