Para Ilmuwan Menemukan Bukti Bagaimana Tumbuhan “berbicara” Satu Sama Lain

by -208 Views

– Pergilah ke taman, kebun, atau hutan dan rasakan hembusan percakapan yang tenang. Dialog antar tumbuhan.

Telah lama diketahui bahwa tumbuhan dapat “berbicara”. Namun bagaimana mereka bisa “mendengar” satu sama lain masih belum dipahami. Untuk pergi berkencan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 17 Oktober di Nature Communications, para peneliti dari Universitas Saitama di Jepang mengungkapkan secara real time bagaimana tanaman menerima sinyal dari tanaman lain dan bagaimana mereka meresponsnya.

“Tanaman mengeluarkan berbagai senyawa [sinyal] sebagai respons terhadap luka dan serangan herbivora,” kata Masatsugu Toyota, penulis utama studi tersebut, menurut Newsweek.

Senyawa organik yang mudah menguap (VOC) memberikan berbagai efek perlindungan, termasuk mengusir herbivora secara langsung dan menarik musuh alami herbivora.

“Stasiun-stasiun lingkungan yang sehat memandang senyawa organik yang mudah menguap ini sebagai sinyal bahaya untuk merangsang respons defensif atau bersiap merespons tekanan yang datang pada waktu yang tepat,” jelasnya.

pixabay.com Daun tumbuhan bernafas dengan mengambil oksigen

Serangkaian sinyal VOC tertentu, yang disebut zat mudah menguap pada daun, dilepaskan ketika tanaman mengalami kerusakan mekanis atau diserang serangga, memperingatkan tetangganya akan ancaman yang akan datang.

Molekul-molekul ini juga bertanggung jawab atas bau rumput yang baru dipotong (pada dasarnya bau tanaman rumput yang menjerit).

Jadi bagaimana tanaman lain mendeteksi dan merespons sinyal peringatan ini?

“Tidak seperti hewan, tumbuhan tidak memiliki hidung,” kata Toyota.

Metode pencarian

Untuk mengamati secara langsung respon komunikasi tanaman, tim peneliti mengumpulkan VOC yang dipancarkan dari tanaman yang dimakan ulat bulu dan memompakannya ke tanaman tetangga yang tidak rusak.

Stasiun-stasiun yang berdekatan ini dimodelkan menggunakan sistem pencitraan fluoresensi waktu nyata. Hal ini memungkinkan peneliti untuk memantau konsentrasi internal ion kalsium di dalam sel tanaman.

Ion kalsium diketahui berperan penting dalam sinyal respon stres pada tanaman, sehingga memungkinkan untuk memantau transmisi respon stres tanaman secara real time.

Tim menemukan bahwa sinyal eksternal pertama kali terdeteksi di sel sekitar stomata, lubang kecil di permukaan daun yang memungkinkan udara dan air masuk dan keluar tanaman.

“Dengan kata lain, stomata berperan sebagai gerbang atau hidung yang merasakan status tetangganya. Ini dapat membantu kita memahami cara tumbuhan berbicara,” kata Toyota.

Temuan ini juga dapat membantu mengembangkan pengendalian hama yang lebih efektif di bidang pertanian dan produksi pangan di seluruh dunia.