Perang Hamas Vs Israel: Korban Tewas Meningkat menjadi 8.000

by -84 Views

Perang antara Israel dan kelompok Hamas dari Palestina telah memasuki hari ke-19. Konflik dan serangan saling melebar dari Jalur Gaza ke wilayah Tepi Barat. Tak hanya itu, perang ini juga menyeret kelompok dari negara lain seperti Hizbullah ke dalam pertempuran di perbatasan negara.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sebanyak 6.546 orang, termasuk 2.704 anak-anak, menjadi korban tewas di Gaza. Sementara itu, korban tewas di wilayah Tepi Barat ada 103 orang, termasuk 30 anak-anak dan 1 perempuan.

Militer Israel merilis data kematian, dengan jumlah korban tewas sebanyak 1.405 orang, termasuk 308 anggota militer dan 58 anggota kepolisian, selama perang berkecamuk pada periode 7-25 Oktober.

Jumlah jurnalis yang tewas selama meliput perang juga dilaporkan sebanyak 25 orang. Dari jumlah tersebut, 21 orang adalah jurnalis Palestina, sementara 3 jurnalis Israel dan 1 jurnalis Lebanon juga tewas.

Israel menuntut Sekretaris Jenderal PBB António Guterres untuk mundur dari posisinya setelah memberikan pidato dan pernyataan terkait perang Israel di Gaza. Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menyebut pidato tersebut “mengejutkan” dan mengatakan Guterres memandang pembantaian yang dilakukan oleh teroris Nazi Hamas dengan cara yang menyimpang dan tidak bermoral.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, membatalkan rencana perjalanan ke Israel karena menganggap Israel telah memanfaatkan niat baik Turki. Erdogan juga menyerukan gencatan senjata antara pasukan Israel dan Palestina, serta menyatakan Hamas bukanlah kelompok teroris, melainkan kelompok pembebasan.

Unctad, badan PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan, mengatakan bahwa dua pertiga penduduk Gaza hidup dalam kemiskinan, dengan tingkat pengangguran sebesar 45%. Blokade yang berlangsung selama puluhan tahun telah memberikan dampak besar terhadap perekonomian Gaza, dan aliran bantuan yang membantu menopang standar hidup penduduk Gaza telah berkurang.

Lebih dari sepertiga rumah sakit di Gaza, yaitu 12 dari total 35 rumah sakit, dan hampir dua pertiga klinik kesehatan, yaitu 46 dari total 72 klinik, telah ditutup akibat kerusakan akibat serangan atau kekurangan bahan bakar. Situasi ini terjadi karena “blokade total” Israel yang menghancurkan fasilitas kesehatan di Palestina.

Pemimpin Hizbullah Lebanon bertemu dengan pemimpin tertinggi faksi militan Palestina Hamas dan Jihad Islam untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil aliansi mereka dalam “mencapai kemenangan nyata bagi perlawanan”. Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, wakil ketua Hamas Saleh al-Arouri, dan ketua Jihad Islam Ziad al-Nakhala hadir dalam pertemuan tersebut.

Israel dilaporkan menyerang Suriah dan menewaskan delapan tentara Suriah selatan. Tentara Israel mengatakan serangan tersebut adalah respons terhadap tembakan roket pada hari sebelumnya. Serangan itu menghancurkan gudang senjata dan radar pertahanan udara Suriah, serta menargetkan unit infanteri.

Artikel Selanjutnya:

Perang Lawan Hamas, Israel Utus 100.000 Pasukan ke Dekat Gaza