Pemilik Pabrik Pencetak 60 Ton Emas Murni yang Siap Terbangun di RI

by -578 Views

Pemerintah Indonesia bersama dengan Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanam Modal (BKPM) mengumumkan bahwa pada bulan Juli 2024, Indonesia akan memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga, serta pabrik emas single line terbesar di dunia. Pabrik ini saat ini sedang dalam tahap uji coba di Wilayah Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, dan dimiliki oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) yang sahamnya sebagian besar dikuasai oleh Indonesia melalui Holding BUMN Pertambangan, MIND ID.

Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa pabrik tembaga ini akan mampu menghasilkan 60 ton emas murni dan 400 ribu ton katoda tembaga. Investasi untuk smelter Freeport Indonesia ini mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 48 triliun dan dijadwalkan akan beroperasi mulai 1 Juli 2024. Selain Gresik, PTFI juga diminta untuk membangun smelter di Timika, Papua, dekat dengan tambang Freeport di Tembagapura.

Proses pembangunan smelter dan divestasi saham Freeport merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja di masa depan dan mengatasi tantangan perkembangan industri. Presdir Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyatakan bahwa smelter tembaga di JIIPE Gresik siap beroperasi pada Juni 2024 dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun.

Dengan beroperasinya smelter kedua ini, diharapkan pemurnian lumpur anoda yang mengandung emas dan perak dapat dilakukan di dalam negeri. Pembangunan smelter ini merupakan mandat IUPK PTFI dan merupakan investasi besar bagi perusahaan dengan harapan untuk meningkatkan nilai tambah mineral di Indonesia.