Siapa yang Paling Unggul dalam Survei Terbaru Capres & Cawapres 2024?

by -92 Views

Pada 2024, Pemilihan Presiden semakin dekat dan masing-masing calon presiden telah mengumumkan pasangannya. Hasil survei terbaru dari Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) menunjukkan bahwa Prabowo-Subianto-Gibran Rakabuming Raka menduduki posisi teratas terkait elektabilitas di Jawa Timur. Menurut survei ARCI, Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas sebesar 40,1%, diikuti oleh Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 35,9%, dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 22,2%.

Direktur ARCI, Baihaki Sirajt, mengungkapkan bahwa faktor utama yang membuat Prabowo-Gibran unggul di Jawa Timur adalah migrasi pendukung PDIP yang sebelumnya mendukung Ganjar Pranowo. Sebanyak 33,7% pemilih PDIP memilih Prabowo-Gibran sementara 66,3% memilih Ganjar-Mahfud. Tidak ada pemilih PDIP yang beralih ke Anies-Muhaimin. Gibran yang bergabung dengan Prabowo juga membuat Prabowo mendapat dukungan lebih dari loyalis Jokowi di Jawa Timur. Jawa Timur merupakan basis Jokowi selama dua kali Pemilihan Presiden sebelumnya.

Survei ARCI dilakukan pada 22-27 Oktober 2023 dengan metode multistage random sampling dan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 38 kabupaten/kota Jawa Timur. Survei ini memiliki margin of error sebesar 2,8% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Selain itu, survei juga menunjukkan tingkat kedisukaan atau likeability Mahfud MD lebih tinggi dibandingkan dengan Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar, terutama di kalangan generasi milenial dan generasi Z. Meski demikian, tingkat kedikenalan publik terhadap calon wakil presiden masih rendah. Awareness publik terhadap Gibran sekitar 71%, Mahfud 62%, dan Muhaimin 50%.

Menurut Prof. Saiful Mujani dalam sebuah program televisi, calon wakil presiden perlu memiliki tingkat kedikenalan yang tinggi agar dapat memberikan sumbangan dalam meningkatkan elektabilitas pasangan mereka. Mahfud MD memiliki tingkat kedisukaan yang lebih tinggi dari calon presiden lainnya, namun tingkat kedikenalannya masih rendah. Saiful menjelaskan bahwa untuk menjadi kompetitif, calon wakil presiden juga harus memiliki tingkat kedisukaan yang baik. Kualitas personal yang baik dan peningkatan kedisukaan dapat dilakukan melalui kreativitas tim kampanye di media dan media sosial.

Secara umum, kesadaran publik terhadap calon wakil presiden masih rendah, sehingga belum memberikan kontribusi signifikan terhadap kenaikan elektabilitas pasangan capres-cawapres. Tingkat kedisukaan Mahfud MD lebih tinggi dibandingkan dengan calon wapres lainnya, namun tingkat kedikenalannya masih rendah. Gibran memiliki tingkat kedikenalan yang lebih tinggi, namun tingkat kedisukaannya relatif rendah. Muhaimin memiliki tantangan yang lebih kompleks dengan tingkat kedikenalan dan kedisukaan yang rendah.

Selain itu, survei juga menunjukkan bahwa faktor usia menjadi pertimbangan dalam pilihan calon presiden dan calon wakil presiden. Pasangan Prabowo-Gibran memiliki keunikan dalam hal usia karena Prabowo mewakili generasi yang lebih tua sedangkan Gibran mewakili generasi yang lebih muda. Hal ini diharapkan mendapatkan dukungan khusus dari generasi milenial ke bawah.

Namun demikian, tingkat kedisukaan