Dewan Energi Nasional (DEN) menargetkan penggunaan campuran biomassa di 52 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini dilakukan guna menurunkan penggunaan batu bara di PLTU.
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mencatat setidaknya hingga saat ini PLN sudah menerapkan penggunaan biomassa melalui teknologi co-firing pada 31 PLTU di berbagai wilayah.
“Kita sudah 31 pembangkit dari target 52 pembangkit menggunakan biomassa. Selain itu juga menggunakan hidrogen dan amonia. Kita sedang uji coba co-firing batu bara hidrogen dan amonia,” ujarnya dalam Road to CNBC Indonesia Award 2023 Best Energy, Selasa (31/10/2023).
Menurut Djoko, produksi batu bara RI saat ini berkisar di level 700 juta ton. Adapun dari jumlah tersebut sekitar 25% digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. “Next kita akan hilirisasi batu bara untuk DME juga bisa digunakan nantinya untuk sebagai pupuk begitu,” ujarnya.
Djoko menyadari saat ini 60 persen produksi listrik di Indonesia masih menggunakan batu bara. Karena itu, penggunaan biomassa melalui teknologi co-firing perlu dilakukan untuk mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap. “Tanpa kita harus merubah struktur pembangkit listrik batu bara itu bisa sampai dengan 20% biomassa,” kata Djoko.