Perbandingan Kertajati dengan Soetta oleh Kemenhub terungkap

by -52 Views

Kementerian Perhubungan menyampaikan tanggapan atas kritik terhadap Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati yang berlokasi di Majalengka dan jauh dari kota-kota besar. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni membandingkan hal ini dengan perpindahan Bandara Kemayoran ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta) beberapa puluh tahun yang lalu.

Menurut Maria, keberadaan bandara di luar kota sudah menjadi hal biasa. Sebelumnya, perpindahan dari Bandara Kemayoran ke Cengkareng juga dianggap jauh dan memiliki kritik. Namun, seiring berjalannya waktu hal tersebut menjadi biasa.

Maria juga mengungkapkan bahwa aksesibilitas merupakan faktor penting dalam sebuah bandara internasional. BIJB Kertajati didukung oleh Tol Cisumdawu yang memudahkan akses dari dan ke bandara. Dengan adanya akses tol ini, masyarakat dari beberapa kota sekitar dapat mencapai bandara dengan mudah.

Ia juga menekankan bahwa bandara ini tidak hanya menguntungkan warga Bandung, tetapi juga wilayah sekitarnya seperti Cirebon, Kuningan, Majalengka, dan Tegal. Bandara Kertajati dapat menjadi alternatif bagi masyarakat Cirebon yang ingin bepergian ke Jakarta, terutama ketika Bandara Husein Sastranegara di Bandung tidak dapat dikembangkan. Oleh karena itu, Kertajati dapat mencakup wilayah hingga Jawa Tengah.

Dalam upaya menarik minat masyarakat untuk terbang dari bandara ini, Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin juga merencanakan penambahan rute domestik. Saat ini terdapat 7 rute domestik di Bandara Kertajati, namun peluang untuk membuka rute-rute domestik baru masih sangat luas. Awaluddin mengatakan bahwa mereka sedang dalam pembahasan dengan maskapai-maskapai nasional terkait hal ini.

Kemudian, dalam artikel ini juga disebutkan bahwa Presiden Joko Widodo menemukan “harta karun” baru di Majalengka, namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan “harta karun” tersebut.