Ekonom senior yang juga mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri, mengungkapkan bahwa Indonesia masih dalam ancaman badai sempurna atau “perfect storm” dalam perekonomian global.
Menurutnya, masalah ini disebabkan oleh ketegangan geopolitik yang memanas di berbagai belahan dunia, serta perlambatan ekonomi negara-negara mitra dagang utama Indonesia, seperti China.
Chatib menyebut bahwa ketegangan geopolitik bermula dari konflik bersenjata antara Ukraina dan Rusia, yang memicu kenaikan harga komoditas, terutama pangan akibat restriksi perdagangan. Konflik antara Israel dan Palestina juga diprediksi akan mempengaruhi harga komoditas energi, terutama minyak.
Permasalahan perlambatan ekonomi di China juga dianggap memiliki implikasi langsung terhadap ekonomi Indonesia, karena China merupakan mitra dagang utama Indonesia. Setiap perlambatan ekonomi China sebesar 1% diprediksi akan memberikan dampak perlambatan hingga 0,3% terhadap perekonomian Indonesia.
Chatib memperkirakan bahwa jika ekonomi China melambat dari 5,2% menjadi 4,5%, dampaknya pada ekonomi Indonesia akan mencapai kurang dari 0,3%, namun tetap ada dampak pada perlambatan ekonomi Indonesia.