Rusia dikabarkan sedang menyetok persediaan senjata yang cukup besar untuk mempersiapkan serangan musim dingin kepada Ukraina. Perwakilan Direktorat Utama Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina (HUR), Vadym Skibitskyi, mengatakan bahwa Rusia telah memproduksi 115 rudal presisi tinggi selama bulan Oktober saja.
Rudal-rudal tersebut mencakup 40 Kh-101, 20 Kalibrs, 12 Iskander-K, sembilan Kh-32, 30 rudal balistik Iskander-M, dan empat rudal balistik Kinzhal yang diluncurkan dari udara.
Skibitskyi juga mengungkapkan bahwa Rusia berencana melancarkan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina ketika konsumsi listrik mencapai puncaknya selama awal cuaca dingin. Namun, ia yakin bahwa pasukan Putin akan kesulitan mencapai hasil yang diharapkan.
Selain itu, Rusia juga telah meningkatkan produksi drone buatan dalam negeri, meskipun pasokan drone Iran dari Rusia telah berkurang karena sering meledak atau dihancurkan oleh pasukan Ukraina.
Serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina dimulai sejak 24 Februari 2022, dengan alasan bahwa serangan tersebut dilakukan untuk melindungi masyarakat etnis Rusia yang disebutnya mengalami persekusi dari kelompok ultra nasionalis Ukraina. Hingga saat ini, Rusia telah menguasai sekitar 18% wilayah Ukraina, termasuk Krimea yang dianeksasi pada tahun 2014.
Di sisi lain, Ukraina terus berjuang untuk mendapatkan kembali wilayah yang hilang. Ukraina juga mendapatkan dukungan dari negara-negara Barat yang ingin membantu mereka mengalahkan Rusia, meskipun para pejabat Kremlin menganggap hal tersebut hanya sebagai angan-angan yang tidak realistis.
