Rencana Kereta Cepat Whoosh untuk Melintasi Kota Bandung

by -94 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Ada kabar baru dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh. Proyek yang digarap Indonesia dan China rencananya akan diperpanjang hingga ke jantung Kota Bandung, Jawa Barat.

Seperti diketahui, titik akhir Kereta Cepat Whoosh saat ini ada di Stasiun Tegalluar yang berlokasi di Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung. Untuk sampai ke Kota Bandung, penumpang Kereta Cepat Whoosh harus transit di Stasiun Padalarang lalu berganti kereta menuju Stasiun Hall, Bandung.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut kemungkinan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan ditambah hingga daerah Kopo, Kota Bandung. Hal ini dia ungkapkan dalam diskusi bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), serta Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, juga Kementerian Perhubungan.

“Pilihan ini silakan ditangkap, tentunya wewenang ini ada di KCIC karena ini kereta cepat Jakarta-Bandung ya harusnya berhenti benar-benar di Bandung,” ujar Moeldoko dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (30/11/2023).

Moeldoko mengatakan upaya ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan yang didapat penumpang Kereta Cepat Whoosh. Agar mereka lebih cepat dan tidak perlu lagi transit dan pindah ke kereta feeder saat saat hendak menuju Kota Bandung.

“Pentingkan untuk kenyamanan penumpang, agar tidak berhenti hanya di stasiun Padalarang serta Tegalluar,” imbuhnya.

Moeldoko menambahkan bahwa KSP akan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait dalam mengkaji kemungkinan penambahan stasiun kereta api cepat. Jika pembangunan tersebut akan dilakukan tentu harus memperhatikan dampak yang positif terhadap masyarakat.

Sementara itu, Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menerangkan bahwa usulan pengembangan stasiun kereta api cepat di daerah Kopo sudah menjadi pertimbangan. Namun belum dapat dilaksanakan terkait dengan keterbatasan pendanaan serta izin penggunaan lahan di daerah tersebut.

“Terdapat lahan sekitar 30 hektare di Kopo dan itu memungkinkan (dibangun stasiun), tetapi KCIC belum ada dana untuk itu,” ucapnya.

Senada dengan hal tersebut, Plt Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi, Rifky Setiawan menyebutkan perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai pembangunan stasiun di Kopo. Saat ini, fokus pendanaan dilakukan terhadap 4 stasiun yang sudah beroperasi yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.

“Kalau nanti dibutuhkan 1 stasiun lagi, kami (Kemenkomirnves) akan menyoroti dari sisi pendanaan,” ungkapnya.

Saat ini, terdapat 4 stasiun Kereta Api Cepat yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar. KCIC juga telah bekerja sama dengan berbagai operator untuk menghadirkan integrasi antarmoda. Di Stasiun Halim terdapat LRT Jabodebek, Damri tujuan bandara Soekarno Hatta, Transjakarta dan layanan khusus taksi konvensional. Adapun untuk Stasiun Padalarang terdapat kereta Feeder untuk penumpang menuju Stasiun Cimahi dan Stasiun Bandung dan lainnya terdapat juga kereta Commuter line Bandung Raya dan Commuterline Garut yang dapat diakses langsung oleh penumpang kereta Whoosh di Stasiun Padalarang. Sementara untuk Stasiun Tegalluar akses penumpang dimudahkan melalui pembukaan exit tol KM 149 dan jembatan Cibiru baru untuk menuju Stasiun Tegalluar dan juga terdapat layanan Damri.