Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembangunan Infrastruktur RI masih tertinggal dari negara lain. Meski ketika ia menjabat sebagai Presiden RI sudah menaikkan anggaran Kementerian PUPR naik hingga dua kali lipat. Hal ini diungkapkan Jokowi ketika Acara Silaturahmi dengan Pegiat Infrastruktur di Istana Negara, Senin (4/12/2023).
“Ia mengatakan Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga membutuhkan Infrastruktur konektivitas seperti bandara, jalan, dan pelabuhan untuk menghubungkan antar pulau. Juga dibutuhkan bendungan hingga irigasi untuk penyediaan air bagi masyarakat.
Selain itu dalam hal pelayanan masyarakat juga dibangun rumah sakit sekolah hingga pasar rakyat, yang dibangun oleh Kementerian PUPR. “Dan di periode kedua, kita membangun satu yang besar proyek terbesar yaitu IKN nusantara,” kata Jokowi. Ia menjelaskan prioritas pembangunan infrastruktur dalam rangka membuat biaya logistik makin efisiensi supaya bisa berkompetisi dengan negara lain. Juga menumbuhkan titik ekonomi baru.
Dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan itu membuat indeks infrastruktur membaik dan meningkat. Dimana dari catatannya IMD Global Competitiveness Index di bidang infrastruktur naik menjadi peringkat 51 dari 54.
“sebuah lompatan besar untuk kita, tapi kalau kita bandingkan jalan tol di Tiongkok, kita ini total hampir 3000 kurang dikit 3000 km, jalan tol di RRT 190.000 kilometer,” katanya.
“Bendungan kita ini total hampir 300 bendungan, di Korea (Selatan) 20.000 bendungan di RRT seinget saya 98.000 bendungan. jadi masih jauh. masih perlu kerja keras meskipun ya kita melakukan sebuah lompatan. Jalan nasional telah dibangun 9 tahun ini 5.700 km, rumah 8,2 juta dari program sejuta rumah tiap tahun,” sambung Jokowi.